Home Catatan Perjalanan Catatan Perjalanan Sailing Komodo

Catatan Perjalanan Sailing Komodo

Perjalanan kali ini membawaku untuk menikmati keindahan Labuan Bajo yang terkenal dengan Taman Nasional Komodo nya. Sudah tak diragukan lagi keindahan alamnya dan disini juga merupakan rumah bagi ribuan komodo.

Aku baru mendarat di Labuan Bajo sekitar pukul 4 sore. Hola Labuan Bajo! Tujuan pertamaku adalah mencari penginapan terlebih dahulu untuk bermalam, setelah melihat penginapan di beberapa applikasi online aku memutuskan menginap di dekat pelabuan. Oiya aku baru akan sailing keesokan harinya, kenapa sampai di hari sebelumnya karena esok aku akan sailing pagi hari dan tak ada jadwal pesawat yang sampai di Labuan Bajo pagi hari.

Day 2

Sekitar pukul 8 pagi aku keluar dari penginapan dan bersiap untuk sailing tapi kerena mulai sailing di hari minggu kantor untuk izin belum buka jadi kami harus menunggu terlebih dahulu sampai pukul setengah 10. Oiya aku saling dengan 14 orang lainnya agar biaya yang dikeluarkan jadi murah :p

Setelah semuanya siap kami langsung berangkat menuju kapal bergantian dengan menggunakan kapal kecil. Kenapa harus menggunakan kapal kecil terlebih dahulu karena kapal besar tak dapat merapat di pelabuhan dan nanti hampir di semua spot akan seperti ini.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Pulau Kelor yang jaraknya hanya sekitar 40 menit dari pelabuhan. Seperti biasa kami harus bergantian menggunakan kapal kecil untuk bisa ke Pulau Kelor karena kapal besar tak dapat merapat.

Setelah menginjakan kaki di Pulau Kelor kami harus mendaki terlebih dahulu untuk bisa sampai di puncaknya. Tenang saja tak terlalu lama kok hanya sekitar 5-10 menit kamu sudah bisa sampai. Oiya saranku gunakan sunblock terlebih dahulu ya karena matahari disini seperti ada beberapa dan terasa membakar kulit.

Setelah sampai di Puncak pemandangan yang indah sudah menanti di depan mata, sungguh Indonesia begitu indah!

Pulau Kelor Komodo
Pulau Kelor ketika menguning
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pulau Kelor
Pulau Kelor ketika menghijau
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah menikmati keindahan Pulau Kelor kami melanjutkan perjalanan ke Manjarite, letaknya di seberang Pulau Kelor. Saat menuju Manjarite kami juga makan siang terlebih dahulu di kapal.

Setelah menikmati keindahan Pulau Kelor kami melanjutkan perjalanan ke Manjarite, letaknya di seberang Pulau Kelor. Saat menuju Manjarite kami juga makan siang terlebih dahulu di kapal.

Di Manjarite terdapat jembatan kayu yang cukup panjang dan disini salah satu spot terbaik untuk foto. Eits tapi hati-hati ya dengan beberapa kayu yang sudah mengaga dan pakunya. Oiya disini juga bisa snorkeling loh dengan ikan yang sangat banyak menurutku.

Manjarite
Manjarite
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah puas menikmati Manjarite kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kelelawar untuk menikmati sang Kelelawar yang berpindah ketika sang surya terbenam. Kami sampai terlalu cepat dan akhirnya main terlebih dahulu di pulau seberangnya. Menjelang sang surya terbenam kami merapat ke Pulau Kelelawar, sungguh pemandangan yang sangat indah di depan mata melihat ribuan Kelelawar berpindah untuk mencari makan.

Pulau Kelelawar
Kelelawar yang sedang bermigrasi
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Rinca untuk bermalam, kami memilih bermalam disini karena ombak tenang dan besok pagi kami ingin tracking di Rinca.

Day 3

Pagi hari kami sudah terbangun dan bersiap untuk tracking di Pulau Rinca. Setelah semuanya berada di Pulau Rinca kami langsung berjalan menuju tempat izin. Tak sampai 5 menit dari dermaga kami sudah sampai, disini kamu harus membayar tiket masuk dan ranger. Setelah semuanya selesai kami memilih rute pendek karena waktu yang terbatas.

Loh Buaya Pulau Rinca
Loh Buaya Pulau Rinca
Sumber: Dokumentasi Penulis

Tak jauh dari pos pembayaran tiket masuk beberapa Komodo sedang berkumpul, akhirnya kami bisa melihat Komodo hidup di alamnya langsung. Oiya jika ingin foto jangan terlalu dekat ya dan harus berada di bawah pengawasan ranger juga ya.

Pos Lapor Pulau Rinca
Pos Lapor Pulau Rinca
Sumber: Dokumentasi Penulis
Komodo
Komodo komodo teman baiku :p
Sumber: Dokumentasi Penulis

Komodo ini cukup mematikan, jilatannya saja sudah sangat beracun tapi tenang saja doi merupakan hewan yang tak terlalu banyak bergerak. Oiya ketika ngobrol dengan sang ranger aku bertanya bagaimana kalo dikejar pak? sang ranger menjawab lari Komodo bisa lebih kencang dari manusia tapi tetap tenang dan lari zigzag saja karena Komodo sangat lama jika berlari zigzag.

pulau Rinca
Sisi pulau Rinca
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah melihat Komodo kami berjalan lagi naik ke atas sekaligus menikmati keindahan Rinca dari atas, sungguh pemandangan yang sangat indah di depan mata. Diatas sini aku juga menemukan satu Komodo yang sedang menyendiri sepertinya (sok tau abis) :p

Waktu yang sangat terbatas membuat kami harus kembali untuk menikmati spot lainnya. Oiya saranku rajin-rajin pakai sunblock ya karena sang mentari siang siap membakar kulitmu. Sungguh tak enak rasanya jika sudah terbakar karena sangat perih.

Setelah itu kami ingin melanjutkan perjalanan ke Manta Point, disini tak selalu ada sang Manta tapi jika sedang beruntung kamu akan bertemu banyak sekali. Kali ini aku sangat beruntung karena ada banyak sekali Manta yang berada di sekitar kapal kami. Sungguh kebahagian yang tiada tara rasanya.

Manta
Manta tak pake N ya :p
Sumber: Dokumentasi Penulis
Manta
Berenang bareng Manta
Sumber: Dokumentasi Penulis

Jika ingin berenang disamping manta hati-hati dan persiapkan peralatan terlebih dahulu jadi ketika sang Manta berada di dekat kapal kamu bisa langsung loncat. Oiya jika ada baju renang lengan panjang sebaiknya dipakai karene di spot Manta Point cukup banyak ubur-ubur kecil yang menyengat.

Taka Makassar
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah puas menikmati Manta kami melanjutkan perjalanan ke Taka Makassar yang pulaunya sudah terlihat dari spot Manta Point. Taka Makassar merupakan pasir timbul yang ada di Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Catatan Pendakian Gunung Kerinci, Atap Sumatra Yang Mempesona

Waktu yang kami punya terbatas jadi harus segera melanjutkan perjalanan ke Pink Beach, jaraknya sekitar 40 menit. Ketika sampai kamu harus berjalan sedikit baru nanti akan terlihat Pink Beachnya. Tapi sungguh sayang keadaan Pink Bich penuh dengan sampah, padahal beberapa tahun lalu ketika kesini pantainya benar-benar bersih tanpa sampah sedikitpun.

Pink Beach Komodo
Pink Beach Komodo
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pink Beach Komodo
Pink Beach Komodo
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pink Beach Komodo
Pink Beach Komodo
Sumber: Dokumentasi Penulis

Oiya buatmu yang ingin snorkeling spot di depan Pink Beach cukup bagus loh jadi segeralah tapi hati-hati untuk spot yang terlalu jauh arus mulai kencang.

Menurutku sampah ini terbawa arus karena ketika disini aku memperhatikan tak ada yang membuang sampah sembarangan. Ingat jangan pernah membuang sampah sembarangan karena akan berakhir di laut dan akan terbawa sampai manapun.

Oiya ketika malam aku juga menyadari bahwa awak kapal sebelah membuang sampahnya ke laut, mungkin ini PR bersama kita semua untuk saling mengingatkan dan juga pemerintah daerah harus memberikan edukasi kepada awak kapal serta memberikan sanksi tegas!

Setelah menikmati Pink Beach kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Padar. Yap pulau yang menjadi primadona di Labuan Bajo dan menjadi gambar di uang Rp 50.000.

Sebelum sang mentari terbenam aku sudah sampai di padar dan segera naik ke puncak karena ingin menikmati sang mentari terbenam dari puncak Padar.

Untuk sampai ke puncak kamu harus mendaki terlebih dahulu sekitar 20-30 menit, tenang saja terdapat anak tangga kok dan jangan lupa membawa minum ya.

Akhirnya aku sampai di puncak dan tak lama setelah itu sang mentari terbenam, sungguh pemandangan yang sangat indah melihat sang mentari terbenam dari puncak Padar.

Sunset Pulau Padar
Sunset Pulau Padar
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sunset Pulau Padar
Sunset Pulau Padar
Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah gelap kami harus segera turun dan kembali ke kapal untuk beristirahat malam ini di Padar. Oiya jangan lupa bawa senter karena tak ada lampu disini.

Baca juga: Kecantikan Itu Bernama Kelabba Maja

Day 4

Sebelum sang mentari terbit kami sudah terbangun dan bersiap untuk kembali ke puncak Padar untuk menikmati sang mentari terbit. Sekitar pukul 5 pagi kami berangkat dan sampai di puncak sebelum sang mentari terbit. Sungguh pemandangan yang sangat indah, tak terpikirkan olehku untuk bisa menikmati sunrise dan sunset di Padar yang menjadi ikon Taman Nasional Komodo ini.

Sunrise Pulau Padar
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pulau Padar
Pulau Padar menguning
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pulau Padar menghijau
Sumber: Dokumentasi Penulis
Long Beach Komodo
Long Beach Komodo
Sumber: Dokumentasi Penulis

Sekitar pukul 8 pagi kami turun karena ingin melanjutkan perjalanan ke spot lainnya. Setelah sampai di kapal kami sarapan terlebih dahulu dan kemudian bergegas ke Kanawa.

Perjalanan menuju Kanawa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dengan ombak yang cukup tenang karena kami memang pergi di musim terbaiknya ombak.

Ketika kami tiba di Kanawa sang mentar benar-benar menyangat sekali rasanya, niatku untuk snorkeling disini pupus rasanya karena panas yang begitu menyengat.

Kanawa
Kanawa
Sumber: Dokumentasi Penulis

Waktu yang membuat kami harus segera kembali ke Labuan Bajo, sungguh sedih rasanya harus berpisah dengan keindahan alam Nusa Tenggara Timur ini. Tapi itulah perjalanan pasti ada akhir.

Gili Lawa
Gili Lawa
Sumber: @69nad

Oiya kali ini aku tak dapat ke Gili Lawa Darat karena pasca kebakaran tempat tersebut belum dibuka kembali. Sebelumnya aku memang sudah pernah kesana tapi seperti tak rela karena tak dapat kembali kesana. Menurutku Gili Lawa salah satu spot yang wajib dikunjungi karena pemandangannya akan membuatmu berdecak kagum. Gili Lawa semoga bisa bertemu kembali nanti

Baca juga: Cara ke Wae Rebo

Nah itulah perjalananku selama di Taman Nasional Komodo, jadi tunggu apalagi? ayo ke Komodo!

Catatan

  • Tiket masuk Taman Nasional Komodo + ranger + tips = 100k
  • Parkir Kapal di Padar = 100k
  • Parkir Kapal di Kanawa = 100k

9 COMMENTS

  1. I have noticed you don’t monetize berjalanterus.com,
    don’t waste your traffic, you can earn additional bucks
    every month with new monetization method. This is the best
    adsense alternative for any type of website
    (they approve all sites), for more info simply search in gooogle:
    murgrabia’s tools

  2. Halo ka! salam kenal bagus banget tulisannya sangat informatif. Mohon informasinya, kira-kira maret/juni 2020 saya akan berangkat kesana sendiri:
    1. sempat menemukan informasi terdapat 1 hari sailing dengan tujuan: padar, komodo dan pink beach. apakah itu ada? karena saya mungkin lebih ingin 1 hari sailing saja.
    2. sebelumnya baca informasi dari website kaka Labuan Bajo menuju Wae Rebo 5-7 jam. kira-kira dari Wae Rebo menuju Kelimutu menghabiskan waktu berapa jam ya? saya cek di google map sekitar 10 jam namun sepertinya bisa sangat lebih ya. jika menggunakan motor/mobil apakah aman jalurnya?

    • Hola kak Ayu,

      Salam kenal juga!

      Coba saya jawab ya pertanyaannya. Pertama, ada aja kak tapi mungkin agak susah kalo pake travel kecuali sewa kapal sendiri tapi kendalanya mahal kalo sewa sendiri kecuali emang pergi bareng beberapa orang. Oiya kalo menurutku sailing satu hari kurang banget karna Labuan Bajo keren banget kak hehe

      Kedua, kalo Labuan Bajo-Kelimutu waktu itu saya sekitar 14 dengan jalan santai (itu baru sampe Moni ya kak, desa terakhir sebelum Kelimutu). Jalurnya aman kok kak cuma ya berkelok-kelok aja sepanjang perjalanan huehehehe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru

Catatan Perjalanan Jembatan Gantung Situ Gunung

Langkah kaki ini mengarah ke Sukabumi atau temanku menyebutnya dengan nama Like Earth. Tujuan kali ini adalah mengunjungi Jembatan Gantung Situ Gunung yang lagi...

Catatan Perjalanan Rammang-Rammang Makassar

Tujuanku kali ini adalah mengunjungi Rammang-rammang yang berada di Maros, Sulsel. Untuk kamu yang tak punya banyak waktu dan bingung mau kemana...

Si Biru nan Cantik itu Bernama Danau Kaco

Setelah mendaki Gunung Kerinci ada sebuah danau yang wajib kamu kunjungi, yaitu Danau Kaco. Danau yang terletak sekitar 2 jam dari Kayu...

5 Film Survival Terbaik yang Wajib Ditonton

Petualangan di alam bebas menjadi salah satu film yang sangat menarik untuk ditonton tapi tak semua film berjalan sesuai harapan penonton. Banyak...