Misool akhirnya aku dapat menginjakan kaki disini, setelah merencanakan berbulan bulan akhirnya aku bisa melihat keindahanmu secara langsung.
Aku memulai perjalanan dari Sorong dengan dilanjutkan menuju Pelabuhan Rakyat Sorong yang jaraknya tak terlalu jauh dari bandara, hanya sekitar 15 menit.
Dari pelabuhan aku harus menyebrang ke Misool. Oiya kapal Sorong-Misool tak ada setiap hari ya, hanya ada di hari Senin, Rabu, dan Jumat. Untuk Misool-Sorong ada di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Kapal menuju Misool berangkat jam 12 siang. Akhirnya setelah menempuh perjalanan sekitar 4,5 jam aku tiba di Misool, tepatnya di Pelabuhan Yellu. Oiya di perjalanan kali ini aku bersama 20 orang lainnya agar share costnya murah :p
Hola Misool!
Dari Yellu kami harus menyebrang lagi ke Harapan Jaya yang pulaunya ada di seberang, hanya sekitar 5 menit kami sudah sampai. Nah di sini kami akan menghabiskan malam di rumah warga, buatmu yang mau bermalam di homestay juga bisa, terdapat banyak pilihan. Untuk harga dan kontak ada di catatan ya.
Kami tak kemana mana hari ini, hanya saja di sore harinya aku bermain bola bersama anak-anak. Oh sungguh seru sekali bermain bersama anak-anak Misool.
Hari Kedua
Hari ini kami berangkat pukul setengah 8 pagi, tujuan pertama adalah menuju Goa Keramat. Jaraknya sekitar 1 jam.
Goa ini merupakan tempat dimakamkannya penyebar Islam pertama di Misool yang merupakan pasangan suami istri. Di goa ini kamu juga dapat berenang loh.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke telapak tangan, telapak tangan ini merupakan peninggalan bahwa dahulu kala manusia pernah ada yang tinggal disini dan berada di dinding-dinding tebing.

Sumber: @miragultom

Sumber: @miragultom
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Harfat yang jaraknya sekitar 15 menit. Disini kami harus trekking terlebih dahulu sebelum menikmati keindahannya.
Baca juga: Catatan Perjalanan Banda Naira
Trekking dilakukan dari dermaga tapi tenang saja sudah ada tangga yang terbuat dari kayu untuk memudahkanmu sampai di puncak. Kurang dari 10 menit kami sudah sampai di Puncak Harfat. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah!

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Ingin berlama-lama rasanya disini tapi sayangnya kami juga harus melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Odong-odong, yap nama tempatnya benar Odong-odong. Menurut bang Jabir (guide kami selama di Misool) bentuknya mirip Odong-odong, sungguh luar biasa sekali imajinasinya menurutku.
Setelah itu kami menunjungi Yapap yang letaknya tak terlalu jauh. Yapap merupakan daerah bebatuan yang bawahnya sudah terkikis tapi jadi terlihat indah. Setelah itu kami harus kembali ke Harapan Jaya, tempat dimana kami bermalam.

Sumber: Dokumentasi Penulis
Hari Ketiga
Tujuan pertama kami hari ini adalah menuju Puncak Dafalen atau love kecil, untuk sampai kesini kami harus menempuh perjalanan sekitar satu jam.
Oiya untuk dapat melihat love kecil kami harus trekking dulu sekitar 10 menit melewati anak tangga tapi ada beberapa juga yang belum selesai jadi harus hati-hati ya.
Dari Puncak Dafalen pemandangan sangat indah, sungguh. Benar-benar berbentuk love. Pemandangan yang sangat romantis menurutku, sulit untuk berkata-kata, harus melihat langsung deh pokoknya.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah dari Puncak Dafalen kami melanjutkan perjalanan ke Goa Termenung yang jaraknya sekitar 15 menit. Tak terlalu jauh masuk ke goanya, hanya sekitar 5 menit kami sudah sampai.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Danau Ubur-ubur Lenmakana yang letaknya sekitar 15 menit dari Goa Termenung. Nah untuk sampai ke danaunya kami harus trekking terlebih dahulu.
Tak seperti trekking sebelumnya yang tersedia tangga, disini tak ada tangga dan jalannya cukup curam serta berbatu. Saranku pakai sepatu atau sendal gunung ya karena batunya tajam dan cukup licin.
Setelah trekking sekitar 10 menit akhirnya kami sampai juga, sungguh indah sekali danaunya. Ubur-ubur aku dataaang!
Disini terdapat dua jenis ubur-ubur yang tak menyenagat jadi tak usah takut. Ubur-uburnya benar-benar banyak sekali. Oiya jangan loncat, memakai fin, serta berenangnya jangan rusuh ya karena akan membuat ubur-ubur menjauh dan bahkan pecah. Kasian banget kan kalo sampe pecah ubur-uburnya.

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah bermain dengan ubur-ubur waktunya mengisi perut, kami menikmati makan siang di Namlol. Di Namlol terdapat batu yang terkikis tapi ujungnya sangat tajam. Disini juga terdapat pantai yang nan indah dan didepannya terdapat palung.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Perjalanan dilanjutkan menuju Balbulol. Balbulol merupakan tempat bebatuan tinggi berbentuk kerucut yang sangat indah tapi sayang ketika kami kesini cahaya kurang mendukung.

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah dari Balbulol kami snorkeling di Gampi, aku tak turun karena melihat bawah arusnya yang sangat kencang jadi menikmati dari atas lautnya saja.
Baca juga: Catatan Perjalanan Sabang
Setelah itu kami harus kembali ke Harapan Jaya karena waktu yang semakin sore, di perjalanan pulang kami juga dihajar ombak yang cukup membuat baju basah.
Hari Keempat
Sekitar pukul 8 pagi kami sudah berangkat, tujuan pertama adalah menuju Love Besar. Setelah menempuh perjalanan sekitar 50 menit akhirnya kami sampai juga. Oiya untuk bisa masuk kesini harus izin terlebih dahulu karena tempatnya dikunci. Izinnya bisa diurus di Yellu.
Untuk melihat love besar kami harus trekking terlebih dahulu, hanya sekitar 10 menit dan jalannya sudah berbentuk tangga kayu. Sungguh indah sekali bentuk love besar ini. Salah satu tempat romantis menurutku di Misool yang wajib didatangi sekali seumur hidup!

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas menikmati love besar kami snorkeling di sekitar Pantai Kalek. Setelah itu kami menikmati Pantai Kalek. Disini sebenarnya ada penangkaran penyu tapi sedang tak ada yang berkembang biak menurut sang pace penjaga.
Pantai Kalek merupakan pantai pasir putih nan panjang, betah banget deh lama-lama disini sambil menikmati alamnya.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah itu aku melanjutkan perjalanan ke pantai yang entah aku lupa namanya tapi disini terdapat warga yang tinggal untuk mencari tripang. Tripang disini harganya cukup tinggi jadi warga mencarinya kemudian di keringkan dan kata sang pace dikirim ke kota-kota besar di Jawa.

Sumber: Dokumentasi Penulis
Sebelum kembali ke homestay kami ingin menikmati senja di Batu Susun tapi semesta masih belum mendukung, akhirnya kami kembali ke Desa Harapan Jaya.

Sumber: @krisna.alexandria
Nah itulah perjalananku selama di Misool yang serba indah. Sebenarnya masih banyak destinasi indah lain yang belum dikunjungi. Next aku benar-benar ingin menjelajah Misool kembali. Dan ucapan terima kasih banyak buat Bang Jabir, Abu, dan Rahmat yang telah mendampingi kami selama di Misool. Semoga perjalananmu di Misool menyenangkan! Selamat menikmati Misool!
Baca juga: Backpacker ke Raja Ampat
Catatan
- Angkot Bandara-Pelabuhan = 15k/orang
- Kapal Ekspress Bahari Sorong-Misool = 250k
- Penginapan 2 rumah warga di Misool = 6.000k selama trip
- Kapal 3.500k dan 4.000k
- Puncak Love Besar = 50k/orang
- Kapal Ekspress Bahari Misool-Sorong = 250k
- Guide Misool Bang Jabir 081248840742
- Homestay Misool berkisar 300k-2.000k per/orang (silakan hubungi bang Jabir)
- Pin = 500k
Bagus banget ka
Wah makasih kak Anda
wahhh Bagus banget kakaaaa
Hola Kak Ocid,
Duh kakaknya juga ngga kalah kece kok!