Kali ini aku menghadiri Festival Lembah Baliem! Yap Festival tertua di tanah Papua yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan mancanegara maupun lokal. Apa apa kamu tak tahu festival itu adanya dimana? Festivalnya ada di Wamena, nih aku kasih liat deh mapsnya :p
Sumber: Dokumentasi Penulis
Kali ini aku berangkat dari Jakarta dengan menempuh perjalanan sekitar 6 jam di dalam pesawat. Selama penerbangan aku harus transit terlebih dahulu di beberapa kota yaitu Makassar-Manokwari-Jayapura-Wamena.
Wamena merupakan salah satu pintu masuk ke Taman Nasional Lorentz yang berada di pegunungan tengah Papua. Oiya untuk ke Wamena saat ini hanya dapat dijangkau menggunakan pesawat. Akses darat menuju Jayapura memang sudah ada tapi faktor medan serta keamaanan masih menjadi pertimbangan untuk melaluinya.
baca juga: Perbatasan Indonesia-Papua New Guinea
Bayangkan akses daratnya harus melalui bukit-bukit yang sangat tinggi, bahkan di beberapa titik tinggi bukitnya melebihi tinggi Gunung Rinjani. Selain itu faktor keamanan seperti perampok dan pemberontak masih banyak di sepanjang jalan jadi tak ada yang berani melaluinya kecuali dikawal tentara.
Setelah perjalanan panjang akhirnya aku mendarat di Wamena. Hola Wamena! Aku datang untuk menikmati keindahanmu.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Oiya kali ini aku pergi dengan beberapa belas orang dan hanya satu orang yang aku kenal tapi itulah indahnya perjalanan bertemu dengan orang-0rang baru. Setelah itu aku dijemput oleh mobil yang telah disiapkan oleh om Budi (rezeki anak soleh :p).
Sumber: Dokumentasi Penulis
Aku langsung menuju ke Festival Lembah Baliem yang jaraknya tak terlalu jauh dari bandara, hanya sekitar 20 menit. Yeay akhirnya tiba juga di tempat festival. Tempatnya berada di lapangan luas yang dikelilingi oleh bukit.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Ketika aku sampai sedang terjadi perang-perangan antar distrik. Aku tak mendengar distrik mana saja yang sedang melakukan perang-perangan. Menurutku sangat seru karena aku baru pertama kali menyaksikan secara langsung, biasanya hanya melaui gadget sih :p
Benar-benar khas orang pegunungan, menggunakan koteka saja untuk para pria dan tanpa menggunakan atasan untuk wanita. Wamena memiliki ketinggian sekitar 1600 mdpl tapi orang-orang Wamena tak kedinginan padahal tanpa menggunakan pakaian.
Aku bertanya-tanya kenapa orang Wamena tak kedinginan dan ternyata jawabannya adalah karena mereka menggunakan minyak babi untuk menahan dingin dan jarang sekali mandi. Ketika aku bertanya pada mama berapa kali mandi, sang mama menjawab “sekali dalam waktu satu bulan”.
baca juga: backpacker ke raja ampat
Yap sekali dalam sebulan, itu merupakan salah satu cara untuk menahan dingin karena jika terlalu sering mandi akan terasa dingin dan harus dibalur kembali dengan minyak babi. Untuk orang kota mungkin akan terdengar sangat aneh tapi kamu harus bisa melihat dari berbagai sisi untuk dapat memahaminya.
Banyak temanku yang berkomentar porno, aneh, dan tak layak untuk dilihat. Menurutku kamu harus melepas kacamata kudamu serta melihat dunia lebih luas lagi dari berbagai sisi. Jika berbicara tentang kebudayaan tak ada benar dan salah.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: anak.lembah
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: anak.lembah
Sumber: anak.lembah
Sumber: anak.lembah
Oiya jika mau foto bareng siapkan uang receh pecahan 10rb ya karena orang pace dan mace biasanya meminta bayaran, bahkan terkadang ada orang yang mendampingi untuk memungut bayaran. Saranku tanya terlebih dahulu berapa biar tak terkena harga selangit :p
baca juga: Catatan Perjalanan Labengki Sombori
Oiya di Wamena awalnya aku ditampung sementara di rumah Bang Yanta tapi karena tak muat lagi untuk menampungku, aku kemudian ditampung oleh Bang Brian di rumahnya bersama kedua orang temanku.
Pokoknya sekali dalam seumur hidup kamu harus datang ke Festival Lembah Baliem ini ya! jangan ragu jika ada hal yang ingin ditanyakan. Setelah ini aku akan menelusuri keindahan alam Wamena, yuk simak langsung di catatan perjalanan Wamena
catatan
- Sewa Mobil Wamena Pace Aldi: 0812 9518 0765 (dalam kota 1jt/hari dan luar kota 3jt/hari)
Mas… tanya dong… kegiatan yg bs kita eksplore disana, selain menghadiri acara festival baliem, kira2 apa aja ya Mas? mas nya ke desa suku Dani jg kah? yg katanya ada acara pesta bakar batu itu.. terima kasih sebelumnya, hehehe….
Halo kak Indri, kebetulan pas aku disana ngga sempet ke acara bakar batu tapi di Wamena banyak banget tempat yang bisa di explore kayak ke danau habema, batas batu, air terjun, pasir putih dan main ke desa-desa adatnya