Kali ini aku akan menginjakan kaki di Derawan, satu tempat di Kalimantan yang selalu menarik perhatianku. Perjalananku kali ini dimulai dari Jakarta menuju Berau via udara dengan transit terlebih dahulu di Balikpapan.
Aku tiba di Berau pada malam hari dan bermalam terlebih dahulu. Di Berau banyak sekali penginapan tapi banyak yang belum ada di applikasi booking online.
Pada perjalanan kali ini aku bersama backpacker jakarta karena jika pergi sendiri biaya yang dikeluarkan terlalu banyak, maklum lah namanya juga backpacker :p
Hari Pertama
Pagi hari kami berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Batu dengan menyusuri jalan di sepinggir sungai dan melewati perkebunan kelapa sawit. Untuk sampai ke pelabuhan membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sesampainya di pelabuhan kami tak membuang-buang waktu dan langsung menyebrang ke Derawan. Perjalanan ke Derawan ditempuh selama 30 menit dengan speed boat. Satu speed boat dapat diisi sampai 15 orang.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Yeay akhirnya kami sampai juga di Derawan, setelah sampai kami mencari homestay terlebih dahulu. Aku menginap di homestay Mama Jeni. Homestaynya sangat rapih dan juga bersih, Mama Jeni juga sangat baik.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Saat sampai tak terasa sore sudah tiba dan aku menyempatkan bermain drone terlebih dahulu sebelum cahaya turun. Aku tak sempat mengeksplore Derawan lebih banyak karena sang mentari sudah tenggelam terlebih dahulu.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Hari Kedua
Pada pagi hari pukul 4 aku sudah terbangun dan bersiap menuju tempat Whale Shark di Talisayan tapi ternyata tak bisa langsung berangkat karena makan siang untuk dibawa belum siap jadi kami harus menunggu terlebih dahulu. Setelah menunggu sekitar satu jam akhirnya kami berangkat. Perjalanan menuju Talisayan ditempuh sekitar 45 menit.
baca juga: Catatan perjalanan Labengki Sombori
Sampai disana kami beruntung karena Whale Shark sedang disana. Betapa bahagiannya bisa melihat Whale Shark secara langsung di alamnya. Whale Shark juga sangat ramah dengan manusia eits tapi jangan menyentuhnya ya, tetap jaga jarak. Temanku ada yang hampir tersedot mulut Whale Shark soalnya jadi tetap hati-hati.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas menikmati Whale Shark kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Spongebob yang jaraknya tak terlalu jauh, hanya sekitar 30 menit kami akhirnya tiba. Pulaunya tak terlalu luas dengan diisi pohon kepala yang membuat pulau ini sangat mempesona. Pulau Spongebob juga memiliki pasir timbul yang cukup panjang, pokoknya kalo kamu lari bikin nafas tinggal setengah deh :p
Sumber: Dokumentasi Penulis
Eits tapi hati-hati ya pulau ini di beberapa titik terdapat tengkorang manusia jadi jangan asal duduk atau jalan sembarangan.
Kami tak punya banyak waktu karena harus melanjutkan perjalanan kembali ke Labuan Cermin yang jaraknya sekitar 1,5 jam dengan speed boat.
Tepat ketika sang mentari berada di atas kepala kami sampai di dermaga Labuan Cermin. Oiya terdapat perkampungan di dermaga dan juga banyak yang berjualan. Untuk sampai ke Labuan Cermin kami harus menaiki kapal kayu dengan melewati sungai. Jaraknya tak terlalu jauh hanya sekitar 5 menit kami sudah tiba di Labuan Cermin.
baca juga: cara menuju negeri di atas awan Wae Rebo
Oh sungguh pemandangan yang sangat mempesona, airnya begitu jernih mungkin benar kenapa dikatakan Labuan Cermin karena kita seperti dapat bercermin disini. Aku tak sempat mendapat foto yang menjadi andalan perahu mengapung karena pengunjung sedang padat serta ada warga yang meninggal di pelabuhan jadi kapten kapal tidak semuanya beroprasi mengantar tamu.
Tapi tenang ada banyak sekali spot foto di Labuan Cermin dan danaunya cukup luas, berenang dari ujung ke ujung bikin nafas tinggal setengah kurang deh :p. Oiya disini aku tak menerbangkan drone karena gps tidak bisa lock dan menurut penjaga sudah banyak drone yang jatuh.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas menikmati Labuan Cermin kami harus kembali ke Derawan karena perjalanan masih panjang. Perjalanan kembali ke Derawan memakan waktu sekitar 3 jam. Sebenarnya kami ingin menikmati pasir timbul terlebih dahulu sebelum kembali tapi karena sudah terlalu sore airnya sudah pasang.
Sampai di Derawan aku ingin menikmati senja di Dermaga karena hari sebelumnya belum dapat tapi semesta masih belum mendukung.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas menikmati senja aku kembali ke homestay untuk bersih-bersih dan kemudian melanjutkan malam penuh bintang! Yap malam ini cuaca cukup cerah dan Milky Way terlihat cukup jelas, saatnya berburu Milky Way!
Kami mencari tempat yang minim cahaya agar Milky Way dapat tertanggap kamera dengan jelas. Salah satu temanku menemukan resort yang minin cahaya, yap tepat sekali tempatnya untuk berburu Milky Way.
Difotoin: @herihehe
Hari Ketiga
Tujuan pertama kami pada hari ini adalah mengunjungi Pulau Maratua. Eits tapi sebelum berangkat foto ala-ala dulu deh :p
Difotoin: @herihehe
Setelah puas foto ala-ala kami langsung berangkat menuju pulau cantik dengan resort mewah yang akan memberimu ketenangan. Perjalanan menuju Maratua tak terlalu lama, sekitar sejam kami sudah tiba di Maratua.
Oiya di pulau ini terdapat bandara , jika ingin naik pesawat kamu dapat terbang memalui Berau. Aku tak sempat mengunjungi resort di Maratua karena waktu yang sangat terbatas jadi hanya menikmati keindahan alamnya saja.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas menikmati Maratua kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kakaban! Yap Kakaban merupakan salah satu tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Kakaban aku datang!
Perjalanan menuju Kakaban hanya sekitar 15 tapi kami tak langsung menunjungi danau ubur-uburnya karena kami mampir terlebih dahulu ke Danau Ikan yang masih satu pulau dengan Kakaban. Danaunya sangat indah menurutku, pokoknya kamu wajib mampir deh. Di Danau ini juga terdapat goa dan kamu bisa keluar melalui goa tapi aku tak sempat karena keasikan main drone.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: difotoin @herihehe
Setelah menikmati keidahan Danau Ikan kami langsung menuju Danau Kakaban untuk bermain dengan ubur-ubur! Untuk menikmati main di danau ubur-ubur tersebut kami harus naik anak tangga terlebih dahulu, tapi tenang tak sampai 5 menit sudah sampai kok.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Di Kakaban kami bisa bermain dengan ubur-ubur yang tak menyengat. Yap kapan lagi bisa bermain dengan ubur-ubur yang tak menyengat. Banyangkan saja seisi Danau Kakaban yang sangat besar itu penuh dengan ubur-ubur! Oiya air danau disini asin ya jadi jangan diminum :p
baca juga: catatan perjalanan Baduy Dalam
Terdapat beberapa larangan seperti tak boleh melompat dari dermaga karena badanmu dapat terkena ubur-ubur yang menyebabkan mereka mati. Larangan selanjutnya adalah jangan pakai sunblock, lotion dan bahan kimia lainnya karena danaunya dapat tercampur bahan tersebut dan mengancam kehidupan ubur-ubur.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Setelah puas bermain ubur-ubur kami melanjutkan perjalanan ke penangkaran penyu. Eits tapi sebelum itu kami snorkeling di dermaga Kakaban tapi aku tak turun karena asik bermain drone :p
Untuk sampai ke penangkaran penyu dibutuhkan waktu sekitar satu jam. Di pengkaran penyu ini terdapat resort tapi aku tak sempat melihatnya karena tak punya waktu lama. Penyu-penyu disini dilindungi terlebih dahulu. Kenapa harus dilindungi? karena agar tak dimakan rantai makanan atasnya dan ketika sudah siap penyu tersebut akan dilepas ke habitat aslinya.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Waktu yang semakin sore membuat kami harus kembali ke Derawan segera karena kami ingin mampir di pasir timbul tapi lagi-lagi airnya sudah pasang. Yap pasir timbul masih menjadi mitos buatku :p
Karena pasir timbul masih menjadi sebuah mitos jadi kami hanya menunggu senja turun di jembatan sekaligus foto ala-ala. Tapi lagi-lagi senja tertutup awan mendung disana.
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Sumber: Dokumentasi Penulis
Hari Keempat
Pagi harinya aku ingin menikmati sang mentari terbit dari tulisan Derawan tapi ternyata tertutup oleh awan. Oiya untuk sampai ke tempat tulisan Derawan aku menyewa sepeda. Untuk penyewaan sepeda ada banyak sekali tinggal pilih saja mau yang sendiri atau berdua.
Difotoin: @baratabcd
Sumber: Dokumentasi Penulis
Pukul 9 pagi kami sudah harus kembali ke Pelabuhan Tanjung Batu karena mengejar pesawat sore di Berau. Nah itulah perjalananku di Derawan, semoga perjalananmu di Derawan menyenangkan!
Catatan:
- Sewa sepeda 20k/hari
- Kapal Derawan bang Roni 0853 4937 1418
- Homestay Derawan Mama Jeni 0813 5190 1996
Amazing kang nain
Kakak Krisna juga ngga kalah amazing!